Seperti kebiasaan setiap tahun di Bulan Ramadhan, SMK Muhammadiyah 5 Babat mengadakan Kegiatan  Baitul Arqom, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus s.d.  22 Agustus 2011 dan diikuti oleh seluruh siswa/siswi Tingkat X, XI, dan XII.

Rangkaian kegiatan ini disusun secara berurut tiap tingkat dan masing-masing tingkat di gladi mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB. Pada penghjung acara dilaksanakan Shalat Dhuhur secara berjama'ah kemudian dilanjutkan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) yang disampaikan oleh perwakilan dari masing-masing Kelompok Peserta Baitul Arqom.
Dengan rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan siswa-siswi dapat mempelajari syariat Islam secara kaffah dan lebih mendalam. Kegiatan Baitul Arqom dipimpin langsung oleh Drs. Imam Syaukani, MA selaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur (Pondok SMK Muhammadiyah 5 Babat) yang turut antusias pula para Guru Al-Islam dan B. Arab SMK Muhammadiyah 5 Babat.

Dalam rangka mewujudkan Sekolah Menengah Kejuruan berbasis Pesantren, hari ini 7 Mei 2011, SMK Muhammadiyah 5 Babat dengan rombongannya melakukan studi banding ke SMK Maskumambang 1 Gresik.

SMK Maskumambang adalah SMK yang sudah dikenal dengan SMK yang sudah memiliki Pondok Pesanten, yaitu Pondok Pesantren Maskumambang.

Rombongan dari SMK Muhammadiyah teridiri dari Bapak Ir. Rachmad Soeharto (Kepala Mejelis Disdasmen Muhammadiyah Cabang Babat), Bapak Ghofar (Ketua Muhammadiyah Cabang Babat) dan beberaoa dari Pengurus Cabang Muhammadiyah Babat, Bapak H. Fatkhurrokhim, M.Pd (Kepala SMK Muhammadiyah 5 Babat), Wakil Kepala Sekolah bagian Humas, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, staf TU, dan beberapa guru Al-Islam. Tiba di SMK Maskumambang pukul 13.00 WIB dan disambut dengan baik oleh Bpk. H. Subkhan selaku Kepala SMK Maskumambang 1 Gresik.

Diskusi sangat menarik antara SMK Muhammadiyah 5 Babat dengan SMK Maskumambang 1 Gresik yang membahas tentang SMK berbasis Karakter dan SMK berbasis Pesantren, SMK Maskumambang menyampaikan banyak hal tentang bagaimana menangani anak terutama dalam hal keagamannya, melakukan pembinaan dalam kesehariannya, sistem yang berjalan di sekolah, serta konsistensi dalam menjalankan instrumen-instrumen yang sudah ditetapkan.

Semoga dengan studi banding ini bisa menjadi awal yang baik untuk memulai agar bisa mencapai SMK berbasis pesantren. (ar)