Seperti teknologi broadcasting lainnya, WiMAX pun menggunakan teknologi frekuensi tinggi. Namun, WiMAX mempunyai beberapa kelebihan. Pengoptimalan WiMAX terletak pada jenis transmitter (beam antena) dan lokasi
penggunaannya (dinding, gedung tinggi). Selain itu, pemancaran transmitter HF dilakukan dengan sistem Beam
Shaping. Jadi, mulai standar 802.16a, semua antena pada sebuah base station dapat saling terhubung untuk
menyesuaikan beam characteristic terhadap jangkauan dan bandwidth. Kelebihannya, beam characteristic diubah
hanya dengan memvariasikan kapasitas transmitter secara elektromagnetis.
Teknologi transmisinya pun tergolong baru. Modulasi sinyal carrier dilakukan secara paralel melalui modulasi
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Sebelumnya, modulasi dilakukan secara serial. Kestabilan informasi yang dikirim sinyal pembawa di udara lebih lama. Bila sinyal melemah karena multireflexion, kerusakan beam characteristic, atau dinding proses transmisi data tetap stabil sehingga dapat diterapkan untuk jangkauan dan bandwidth yang lebih tinggi.
Selain OFDM, WiMAX juga menerapkan Adaptive Modulation yang menggunakan sistem modulasi yang bervariasi
sesuai dengan kualitas koneksi (SNR= Sinyal to Noise Ratio).
Transmitter menggunakan teknik 64-QAM (6 bit informasi per sinyal pembawa) apabila grafik SNR tinggi yang berarti koneksi sangat baik. Sementara, teknik Binary Phase- Modulation (BPSK) digunakan jika kualitas sinyal kurang baik. Akibatnya, bandwidth yang diterima menjadi lebih kecil.